Weltanschauung Dan Puisi Lainnya

Digie Ruchyat
2 min readSep 18, 2022

--

๐—ช๐—ฒ๐—น๐˜๐—ฎ๐—ป๐˜€๐—ฐ๐—ต๐—ฎ๐˜‚๐˜‚๐—ป๐—ด

Sebuah surat datang tertulis dari Seneca
Bacalah surat itu maka hendaklah engkau bermental baja
Aku merasa sudah kebal dunia, tapi langit ke tujuh belum kucapai
Pergilah engkau dan lihatlah tarian kerendahan seorang hamba
Jiwa yang satu dan terhubung dengan sang pencipta

Disekelilingku banyak ketidakadilan
Manusia termarjinalkan oleh manusia lain dengan tangan yang kasat mata
Bergabunglah engkau dengan revolusi para pekerja
Ambil alih dan ratakanlah hirarki!

Aku tโ€™lah bekerja keras namun diriku tidak mendapat yang sesuai jerih payahku
Kebebasanku dikuasai tirani, kemakmuranku digadaikan otokrasi
Berjuang dan ambillah hakmu lalu bersatu, kumpulkan harta
Libas arogansi yang akan kalah dengan silaunya emas tanpa banyak huru-hara.

***

Res Nullius

Tiada yang lebih imparsial dari kematian
Bahwa hidup berarti merangkak lebih dekat menuju keabadian
Semua telah ditempatkan dan diwujudkan
Dalam satu kepastian bernama takdir

Tak perlu mencabik-cabik waktu yang sudah berjalan
Masa lalu yang terurai akan menjadi fragmen yang menguatkan
Pula di depan hanya ada kabut dan hujan lebat
Karena ketidakpastian adalah kepastian yang pekat.

***

Maka

Maka kalian menundukkan kepala
Ketika mereka terlelap dalam tidur abadi
Menghirup racun dari nafas manusia
Kemudian nyawa menjadi sekedar data

Maka kalian meneteskan air mata
Ketika tangan mereka tak lagi sanggup
menggenggam
Terlantun doa dalam setiap pertanda
Yang tak pernah menjadi rutinitas sebelumnya

Maka kalian sadar mungkin ada gilirannya
Ketika kalian abai terhadap pentingnya tiap
hembusan nafas
Oksigen menjadi kemewahan untuk mereka
Lalu menjadi jasad yang tak punya tempat singgah untuk pulang

Maka kalian
Adalah setiap oksigen yang dapat memberikan mereka nafas
Untuk kembali seperti sediakala
Menjadi manusia yang merdeka
Selama kalian bisa berbakti
Kepada empati dan kemanusiaan.

****

Merdeka

Hari 17 bulan 08 tahun 45
77 tahun katanya kita merdeka
Nyatanya penjajahan masih merajalela
Dahulu dengan belanda sekarang antar saudara

24 tahun setelah reformasi indonesia

Ternyata kita masih bercita-cita untuk leluasa

Memperjuangkan aspirasi saja bisa masuk penjara
Bahkan mural sekarang harus dihapus paksa

Hati-hati wahai para rakyat jelata
Merdeka hanya kiasan dan kata-kata
Untuk penguasa yang haus harta dan takhta
Karena merdeka sesungguhnya hanya untuk mereka.

***

Kebebasan dalam A
Minor

Berikhtiar kepada kebebasan
Teriringi speranza di liberta
Berat, keras dan sepi
Perjuangan melawan kawat berduri

Yakini ini air terhadap batu
Jangan lelah, teruslah cemas
Apa yang diketahui, belum tentu terjadi
Apa yang dikatakan, belum tentu jadi kenyataan

Sadarlah maka kau akan cemas
Cemaslah maka kau akan tahu
Ketahuilah maka kau akan merasa
Rasakanlah maka kau akan benar-benar hadir di dunia.

--

--